A. PENGAMBILAN CUCIAN KOTOR
Pengambilan linen kotor yang baik akan bermanfaat bagi 
keseluruhan operasional laundry. Prosedur pengambilan sangat beragam, 
tergantung dari kondisi masing masing, berikut adalah beberapa contoh 
dari prosedur:
1. Hotel- Menghindari Penambahan Kotoran
Housekeeping attendant perlu memindahkan linen kotor dari tempat 
tidur/alas dan kamar mandi dan dengan seketika menempatkannya di dalam 
suatu keranjang linen kotor yang tersedia. Jangan melemparkannya [ke/di]
 atas lantai agar tidak terinjak, dan menghindari penggunaan linen kotor
 sebagai lap lantai, buth tub, asbak, kaca dll. Jika menemukan linen 
kotor yang bernoda agar dipisahkan kekantor tersendiri untuk memudahkan 
proses pre spoting.Prosedur pengambilan yang salah akan meningkatkan 
biaya secara keseluruhan.
2. Nursing Home – Menghindari Penambahan Kotoran
Sediakan dua tempat untuk masing masing kotoran berat dan ringan, jika 
perlu untuk kotoran berat agar dibilas terlebih dahulu sebelum dikirim 
ke laundry untuk diproses lebih lanjut menggunakan prosedur pencucian 
yang khusus.Pencampuran kotoran berat dan ringan akan menyulitkan proses
 pencucian dan akan menggunakan formula yang berat, tentunya biaya 
dilaundry akan mahal. Hal yang pasti juga kotoran akan sulit hilang.
3. Rumah sakit – Menghindari Penambahan Kotoran
Sediakan dua tempat untuk masing masing kotoran berat dan ringan, jika 
perlu untuk kotoran berat agar dibilas terlebih dahulu sebelum dikirim 
ke laundry untuk diproses lebih lanjut menggunakan prosedur pencucian 
yang khusus.Linen yang terkontaminasi sebaiknya ditangani dengan extra 
hati hati, hindari kontak dengan kulit secara berlebihan. Linen tersebut
 harus langsung dimasukkan kedalam kantong khusus dan langsung dicuci 
dilaundry.
Pencampuran kotoran berat dan ringan akan menyulitkan proses pencucian 
dan akan menggunakan formula yang berat, tentunya biaya dilaundry akan 
mahal. Hal yang pasti juga kotoran akan sulit dihilangkan.
4. Rumah Makan – Menghindari Penambahan Kotoran
Sebaiknya berhati-hati saat memindahkan serbet dari tumpukan kotoran 
dimeja makan, jangan sampai tertumpah sisa makanan dan minuman. Dengan 
segera serbet dan taplak meja ditempatkan dikantong atau troli 
tersendiri.
Jika ada dua atau lebih jenis warna yang berbeda, sebaiknya disediakan 
kanton yang berbeda pula untuk menghindari kelunturan. Tempatkan cucian 
kotor yang tidak mudah dijangkau oleh para koki atau personnel dapur 
lainya untuk menghindari penyalahgunaan.
JANGAN menggunakan serbet untuk mengelap asbak atau benda kotor lainnya.
 Mohon dihindari penempatan serbet dan taplak meja ketumpukan piring dan
 sisa makanan. Salah menangani cucian kotor tersebut akan berdampak 
sulitnya penghilangan kotoran saat proses pencucian.
 
B. PENGIRIMAN CUCIAN KOTOR
Metoda mengangkut linen dikotor akan tergantung pada ukuran dan jenis 
hotel. Kepedulian harus diambil untuk menghindari menambahkan kotoran 
atau merusakkan linen.
- Membawa dengan tangan (tanpa troli), jangan sampai berlebihan, berakibat jatuh dan keinjak.
 
- Troli adalah sangat umum digunakan untuk membawa cucian kotor 
maupun kering. Jika menggunakan alat ini ada beberapa hal yang perlu 
diperhatikan, antara lain: jangan sampai berlebihan sehingga potensi 
jatuh kelantai dan terlindas roda troli, roda troli harus tetap terjaga 
kondisinya.
 
- Dengan Kendaraan, ini biasanya digunakan dilaundry komersial. Hal yang penting dengan menggunakan kendaraan adalah kebersihan.
 
- Cerobong (Linen chutes) digunakan baik dihotel maupun Rumah 
Sakit.Hal hal yang perlu diperhatikan adalah dengan rutin melakukan 
pengecekan terhadap kondisi cerobong dari karat, benda tajam dan tempat 
jatuhnya linen agar tidak kotor. Khusus untuk dirumah sakit untuk linen 
yang potensi kontaminasi tinggi agar dibungkus terlebih dahulu.
 
 
C. PENYORTIRAN / PEMISAHAN LINEN KOTOR
Linen disortir dengan tiga katagori umum:
- Tingkat Kotoran ( Jenis)Linen dengan tingkat 
kotoran yang tiggi harus dipisahkan karena memerlukan proses khusus yang
 panjang agar mendapatkan hasil yang optimal. Linen dengan kotoran 
ringan dan sedang hanya diproses dengan formula singkatSebagai contoh 
umumnya dihotel bed shhet dianggap kotoran ringan sementara pillow cases
 dan towel masuk katagori kotoran sedang.Tanpa penyortiran yang baik 
(berdasarkan kotoran) persiapan formula pencucian akan tidak beraturan, 
dengan kata lain cucian dengan tingkat kotoran ringan atau sedang akan 
tercuci memakai formula cucian kotoran berat. Hal ini akan sangat 
merugikan biaya laundry secara keseluruhan dan cepat merusak kain.
 
- Jenis Kain ( Serat dan warna)Penyortiran 
berdasarkan jenis kain penting karena ada beberapa jenis kain yang 
sensitif, umumnya wool dan silk. Pencucian dengan detergen rendah dan 
suhu rendah akan membantu jenis kain ini awet. Dan tingkat air yang 
tinggi selama pencucian juga mampu menhindarkan kerusakan kain jenis 
ini.Tenunan: jenis kain tenun memerlukan tingkat air yang tinggi untuk 
menghindari kerusakan kain jenis ini. Non alkali dan detergent yang 
rendah juga suhu rendah juga direkomendasikan untuk jenis ini.
Warna: Linen yang berwarna sebaiknya dipisahkan untuk menghindari 
kelunturan. Kecuali Linen untuk restauran karena menggunakan pemutih 
untuk menghilangkan noda. Sementara linen dengan multicolor (bercorak) 
harus dicuci dengan detergen dan suhu rendah.
 
- Proses (Sesuai alat yang digunakan)Untuk efisiensi
 penyortiran berdasarkan pengeringan perlu dilakukan, seperti contoh 
umumnya towel / handuk dikeringkan dengan drying tumbler sedangakan bed 
sheet dan pillow cases serta table linen (napkin & table cloth) 
dikerinkan dengan pressing / flatwork ironer. Berdasarkan itu semua 
pengelompokan harus dilakukan sehingga mendapatkan hasil yang optimal 
dengan tingkat efisien yang tinggi. Begitupun untuk uniform / seragam.
 
 
D. PENCUCIAN
Laundry komersil umumnya memiliki mesin berkapasitas besar dengan 
beragam jenis program, tetapi pada dasarnya cara kerja mesin sama yang 
mengacu pada tahapan proses pencucian. Tahapan tahapan tersebut antara 
lain:
1.Flush (Pembasahan)
Satu atau lebih pembasahan diperlukan untuk menghilangkan kotoran yang 
larut pada air dan membantu penyerapan chemical secara cepat keserat 
benang pada saat proses penyabunan berlangsung. Pembasahan umumnya 
memakai level air tinngi dengan kisaran waktu 2-3 menit.Fungsi lain dari
 pembasahan adalah mendapatkan kenaikkan suhu sebelum proses penyabunan 
yang umumnya memakai suhu tinggi.
2.Washing (Penyabunan)
Tahap inil adalah tahap pencucian yang sebenarnya, tahap ini umumnya ada
 bahan kimia dengan suhu tinggi dan berkisar 8 – 15 menit.
3.Carryover Suds atau bisa disebut juga sebagai pembilasan awal
Step ini biasanya digunakan untuk menurunkan suhu dan kadar detergent 
(alkali) sebelum memasuki proses bleaching (penghilangan noda). Umumnya 
menggunakan level air tinggi dan 2-5 menit.
4.Bleaching
Proses ini untuk menghilangkan noda, umumnya menggunakan chemical 
bersifat chlorine dengan suhu antara 60 – 65 C dengan waktu 8 – 10 
menit.
5.Rinse (Pembilasan) – dua atau tiga kali
Tahapan ini untuk mengurangi kadar chemical dan menurunkan suhu, 2-3 menit dengan level air yang tinggi.
6.Sour/Soft (Final Rinse)
Langkah ini adalah untuk perawatan linen dengan cara mendapatkan kadar 
pH yang sesuai dengan kulit manusia dan ditambahkan pelembut untuk 
penampilan dan rasa nyaman terhadap linen. Umumnya memkai air hangat 
atau dingin dengan level air menegah dan 3-5 menit.
7.Extract (Pemerasan)
Tahap ini untuk mengurangi kadar air dilinen sebelum keproses 
pengeringan. Umumnya membutuhkan waktu antara 2 – 12 menit tergantung 
jenis dan ketebalan kain.
Ada beberapa langkah tambahan sekalipun jarang dipakai seperti:
- Break (prewash)Pre wash (pencucian awal digunakan 
untuk cucian dengan tingkat kotoran lebih berat yang cenderung 
berminyak. Tahap ini biasanya menggunakan suhu hangat 50 – 55C dengan 
memakai alkali tinggi. Waktu yang biasa digunakan adalah 6 – 8 menit.
 
- Intermediate ExtractDigunakan untuk mempercepat 
penurunan kadar chemical sehingga tidak membutuhkan pembilasan terlalu 
banyak. Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai suhu, 
jangan sampai ini membuat pengerutan dikain karena penurunan suhu 
terlalu cepat.
 
- Starch/Sizing (Penganjian)Langkah ini adalah untuk
 menambahkan suatu kanji untuk membantu mengeraskan kain agar mudah 
dibentuk dan licin sehinggan memudahkan dalam penyetrikaan. Umumnya 
tahap ini memnggunakan level air yang lebih rendah, dengan suhun 
memengah.Kain yang biasa dikanji adalah napkin, table cloth dan uniform.
 
 
E. DRYING (Pengeringan)
Setelah linen dicuci lalu menuju ketahap berikutnya adalah pengeringan. 
Semua linen yang keluar dari proses pencucian harus dikeringkan sesuai 
dengan masing masing jenis pengeringan; tumbling, ironing dan pressing.
Tumbler: diperuntukkan lebih untuk mengeringkan towel / handuk. Alat ini
 beragam jenis dan kapasitasnya. Sumber pemanasnyapun beragam dati uap 
panas (steam) gas (api) atau listik heater. Bagian terpenting adalah 
filternya harus terjaga dari kotoran “lint” atau debu agar proses 
pemanasanya tetap optimal.
Tumbler yang menggunakan sumber panas dari api (LPG) harus lebih waspada
 karena resiko lebih besar, jika api tidak terjaga bahkan membuat linen 
abu abu.
 
F. FOLDING (Pelipatan linen bersih)
Setelah proses pengeringan maka dilanjut proses pelipatan, umumnya 
laundry kecil dilakukan secara manual.Mesin pelipat otomatis juga 
trsedia untuk sprei dan handuk baik sekala kecil sampai besar. 
Keuntungnya adalah mampu mengurangi tenaga kerja sehinggan menekan biaya
 operasional.
Sementara pelipatan secara manual biasanya mendapatkan kualitas lipatan 
lebih baik dan mampu menyeleksi hasil cucian yang lebih baik karena 
secara detail noda yang masih tertinggal bisa segera dipisahkan.
 
G. STORING (Penyimpanan)
Setelah linen semua terlipat, sebagian disimpan digudang dan sebagian 
dipakai langsung. Umumnya 50% disimpan, 25% digunakan dan 25% diproses 
dilaundry. Selimut dan bed pad biasanya tidak termasuk dihitungan ini 
karena prosesnya sangat berbeda.
Evaluasi hasil cucian bisa dilakukan ditahapan ini, tetapi perlu hati 
hati karena penataan sinar lampu diruangan penyimpanan terkadang kurang 
bagus sehingga hasil cucian terlihat kurang bagus.
Gudang penyimpanan sebaiknya jangan tercampur dengan linen kotor karena 
bisa cross kontaminasi, dengan membersihkan secara rutin digudang 
penyimpanan dan memperhatikan sirkulasi udara sangatlah membantu untuk 
memdapatkan hasil yang maksimal.
 
H. PENGGUNAAN LINEN BERSIH
Penggunaan linen bersih sebaiknya terhindar dari penyalagunaan. Bed 
sheet untuk ditempat tidur, handuk juga ditempatkan dengan benar, table 
linen juga digunakan di restaurant dll.
Penyalagunaan linen hanya akan menimbulkan berkurangnya stok sehingga 
biaya akan bertambah banyak.
Dengan program pelatihan untuk penanganan linen yang benar bisa membantu
 mengurangi masalah penyalahgunaan linen.
0 komentar:
Posting Komentar